Jumat, 28 Maret 2008

SCTV Kurangi Jam Tayang Program Anak

KAMELIA TV - Survei AGB Nielsen Media Research menyebutkan durasi program anak hanya 19 jam di SCTV selama seminggu pada periode awal Januari-pertengahan Maret 2008. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu turun sebesar 69% dari 61 jam.

“Ini strategi SCTV guna menambah lebih banyak program sinetron remaja, “ kata Helen Khaterina, associate director Marketing & Client Service AGB Nielsen Media Research menjawab pertanyaan WartaEkonomi pada ‘Press Club’ pada Kamis (27/3) pagi.

Langkah berlawanan justru dilakukan antv dengan meningkatkan durasi program anak sebesar 268% menjadi 291 jam selama seminggu pada awal Januari-pertengahan Maret 2008. Sebelumnya, stasiun tv ini hanya menayangkan program anak sebesar 19 jam selama seminggu pada waktu yang sama tahun lalu.

Menyoal stasiun TV sebagai durasi terbesar program anak, ujar Andini Wijendaru, communication executive AGB Nielsen Media Research, tetap SpaceToon sebanyak 1.109 selama satu minggu pada awal Januari-pertengahan Maret 2008. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu naik dari 891 jam. “SpaceToon menayangkan 37% dari 40 jam tayangan program anak selama satu hari, “ paparnya.

Tontonan anak-anak menengah ke bawah masih didominasi sinetron

TEMPO INTERAKTIF - Jam tayang program televisi untuk anak-anak usia 4-15 tahun rata-rata meningkat 2 jam sehari pada triwulan pertama 2008. "Peningkatan jam tayang ini cukup menggembirakan," kata Associate Director Marketing & Client Service AGB Nielsen Media Research Hellen Katherina dalam siaran persnya kemarin.

Ia menuturkan jumlah pemirsa anak-anak cukup besar, yakni 21 persen dari total pemirsa televisi. Bahkan jumlahnya bisa mencapai 1,4 juta anak pada jam tayang utama (prime time).

Status sosial juga mempengaruhi pola menonton anak. Hasil survei menunjukkan, anak-anak dari keluarga berstatus sosial menengah ke bawah lebih lama menghabiskan waktu untuk menonton televisi ketimbang sebaya mereka dari keluarga menengah atas.

Anak keluarga menengah atas lebih menyukai menonton program informatif. "Sedangkan tontonan anak-anak menengah ke bawah masih didominasi sinetron," ujarnya.